Anak-anak pun bisa mogok makan ya, Bun. Apalagi kalau lagi tumgi (tumbuh gigi). Harap dimaklumi, Bun, kita aja kalau sakit gigi suka males makan. Tapi kan khawatir ya kalau anak lagi dalam drama GTM alias Gerakan Tutup Mulut. Nah, ini Bunda mau berbagi sedikit tips menghadapi anak yang lagi GTM.
1. Ketahui Alasan Anak Tidak Mau Makan
Seringkali kita jengkel kepada anak yang tidak mau makan tanpa mengetahui alasannya. Bisa saja anak sedang tumbuh gigi, sehingga makan menjadi kegiatan yang menyakitkan. Jika sedang tumbuh gigi, kita bisa membantunya untuk soothing atau meredakan rasa sakitnya.
Jika alasan anak adalah kenyang, sebaiknya kita tunda pemberian makan. Tapi, jangan berikan susu di sela-sela kita menunggu anak menjadi lapar.
2. Berusaha untuk Sabar
Salah satu tantangan sebagai orang tua adalah berusaha tetap sabar. Tapi sabar memang kunci keberhasilan. Kalau kita tidak sabar, dan memaksa anak untuk makan, alhasil malah anak jadi kapok untuk makan. Dia akan merasa makan adalah hal yang tidak menyenangkan.
Cobalah untuk pakai mantra:
- Mata pejamkan sebentar
- Ayo ambil nafas perlahan
- “Namanya proses belajar.”
- Tarik nafas sekali lagi
- “Rusuh ini cuma sementara kok.”
- Akan indah pada waktunya
3. Beri Makanan dengan Porsi Kecil, tapi Lebih Sering
Kadang anak malas makan karena memang makanan yang sebelumnya terlalu banyak. Jadi, sebaiknya beri makanan dengan porsi kecil tapi lebih sering. Berikan juga makanan dengan nutrisi yang lebih padat, sehingga seberapa pun makanan yang masuk, tetap bernutrisi.
4. Ajar Anak Mengenal Rasa Lapar dan Kenyang
Memberi makan anak tidak boleh terburu-buru. Kita sekaligus bisa mengajari anak mengenal rasa lapar dan kenyang. Kenalkan konsep, “Kalau lapar, makan. Kalau kenyang, berhenti.” Dan jangan paksa anak melanjutkan makannya kalau sudah kenyang.
5. Perhatikan Mood Anak
Tips menghadapi GTM lainnya adalah dengan menerapkan responsive feeding, yaitu memperhatikan mood anak. Saat kita meminta anak makan di kondisi yang sedang mengantuk, pasti akan berujung drama. Sebaiknya, jangan lanjutkan proses makan, dan biarkan anak tidur lebih dulu.
6. Kombinasi Spoon-Feeding dan BLW (Baby Led Weaning)
Untuk anak yang masih belajar makan, ada baiknya mengkombinasikan antara spoon-feeding (menyuapi) dan metode BLW. Dengan metode Baby-Led-Weaning ini, anak bukan hanya belajar makan sendiri, tapi juga menstimulus kemampuan sensorisnya karena anak akan memegang makanannya sendiri. Anak pun akan merasa bangga jika bisa makan sendiri, dan anak akan lebih bersemangat untuk makan.
*Catatan: konsekuensi menerapkan metode BLW untuk anak yang masih belajar makan adalah berantakan. Jadi bunda harus siap-siap ya…
7. Ciptakan Suasana Menyenangkan
Suasana makan juga mempengaruhi nafsu makan. Saat suasana makan kita buat menyenangkan dan ceria, anak pun akan menikmati proses makan itu. Makan menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan bersama bunda.
8. Buat Jadwal Makan (dan Minum Susu) yang Teratur
Jangan karena anak sedang melakukan aksi GTM, lalu bunda memberikan susu sebanyak-banyaknya, ya! Karena bisa jadi, GTM-nya itu karena dia sudah kenyang susu. Padahal nutrisi dalam susu tidak sama dengan nutrisi dalam makanan. Jadi bunda harus membuat jadwal yang teratur antara makan dan minum susu.
9. Gunakan Essential Oil
Kita bisa juga menggunakan essential oil untuk merangsang nafsu makan anak. Essential oil yang bisa digunakan untuk meningkatkan nafsu makan anak adalah Lemongrass.
Kita bisa diffuse Lemongrass essential oil di ruang main anak saat anak main, atau di ruang makan. Bisa juga dioles di telapak kaki anak secara rutin. Menurut pengalaman pribadi, saya oles lemongrass di telapak kaki anak sebelum tidur siang, dan saat bangun tidur langsung minta makan dan makannya lahap.
I’d like to find out more? I’d want to find out some additional information.
Wow, jadi mau coba pake lemongrass oil. Bisa beli dimana ya kak? Aku ga mau beli di toped gituan.
halo kak, kalau mau pesan bisa langsung kontak kami aja yuk…
Kalau anaknya udah rada gedean, trus picky, gimana bun? Ada saran?
Rada gedean umur berapa bun? Mungkin bisa dicoba dengan memasak bersama?
https://www.rumahbunda.net/manfaat-memasak-pada-anak/